Jumat, 05 Februari 2016

Patung Yesus Kristus dibangun di Tana Toraja

Sebuah patung Yesus Kristus berdiri kokoh di atas bukit Burake, Tana Toraja Sulawesi Selatan. Tinggi patung tersebut 40 meter atau lebih tinggi 1,9 meter dari patung Christ The Reedemer (Kristus Sang Penebus) di Rio de Janeiro, Brazil yang tingginya 38,1 meter.


Patung yang diklaim sebagai patung Yesus tertinggi di dunia tersebut mulai dibangun sejak tahun 2013 oleh Pemkab Tana Toraja dengan anggaran tahap pertama sebesar Rp. 1,9 miliar, dilanjutkan pembangunan tahap kedua tahun 2014 dengan anggaran Rp 3,8 miliar dan tahap berikut tahun 2015 sebesar Rp. 20,6 miliar.  Wow.. Fantastis juga yah. 

Proses pembuatan patung dikerjakan di Yokyakarta. Materialnya terbuat dari coran perunggu,  kemudian dibawa  ke Toraja dalam bentuk kepingan barulah dirakit oleh ahlinya. Dijadwalkan penyelesaian bangunan telah rampung dalam tahun 2015. 



Ide pembangunan monumen wisata religius dan konstruksi patung Yesus Kristus di Bukit Burake Tana Toraja ketika itu muncul dari bupati Tana Toraja, Theofilus  Allorerung dengan maksud menambah pilihan wisatawan berkunjung ke Tana Toraja.  Pariwisata Toraja tidak monoton dengan wisata budaya dan wisata alam saja tetapi juga wisata religi. Puncak bukit Burake diharapkan menjadi kawasan wisata religi yang mampu menarik sebanyak-banyaknya kunjungan wisatawan baik wisman maupun wisnu. 

Selama ini Toraja dikenal di dunia dengan kekayaan wisata budaya seperti pesta adat kematian dan wisata alam seperti panorama alam yang sejuk,   maka diharapkan kehadiran patung Yesus Kristus menjadi ikon pariwisata Toraja yang baru. Meski demikian akankah kehadiran patung Yesus Kristus berukuran raksasa di puncak bukit Burake itu diyakini menjadi salah satu jembatan emas kebangkitan pariwisata Toraja ke depan. Semoga..  GBU 
(NR) 



Kamis, 04 Februari 2016

Adu Kerbau di Tana Toraja, ajang hiburan rakyat

Adu kerbau di Tana Toraja sebagai ajang hiburan rakyat dalam pesta kematian juga  bisa menjadi salah Satu asset pemda Tana Toraja jika kegiatan adat ini disikapi sebagai sebuah hal positif. Sudah saatnya pemda Toraja kreatif dengan membuat event resmi sehingga adu kerbau sebagai aset guna pengembangan pariwisata Toraja. Diharapkan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.